Salah Lagi Kan?
Tratak,
dur, dur, dur. Allahu Akbar Allahu Akbar. Surabaya Maghrib.
“Mbak
aku pinjam leptopmu ya?” teriak Didi
“Eits,
nggak bisa nggak bisa. Sholat dulu sana. Cepet!” Sahut kakaknya, Nina
“Iya
iyaaaa. Bawel”
Nina tak menggubris ocehan adiknya. Dia segera mengambil air wudhu.
Nina tak menggubris ocehan adiknya. Dia segera mengambil air wudhu.
******
Beberapa menit kemudian. Nina selesai sholat, lebih dulu dari adiknya. Kemudian dia membuka laptop untuk membetulkan tugasnya yang salah. Just a few minutes
Beberapa menit kemudian. Nina selesai sholat, lebih dulu dari adiknya. Kemudian dia membuka laptop untuk membetulkan tugasnya yang salah. Just a few minutes
“Mbaaaaaaakkkkkk mana toh
laptopnya? (menuju kamar Nina)”
“Ini tak pakek bentar dek, buat
betulin tugas, bentar kok. Suwer deh.”
(Didi murung), “Lho kan mbak
mesti gitu. Ibuuuuukkkkkkk.”
Dengan langkah
gopoh dan menjinjing mukenah yang belum dilepas, Ibu menghampiri mereka berdua.
“Ada apa toh le? Teriak teriak
wae. Maghrib ini le!
“Itu loh buk mbak Nina. Tadi
siang bilang kalo nanti malem mau dipinjami laptop. Sekarang udah malem, tapi
aku gak dipinjami.” (manyun 5m)
“Aku kan udah bilang kalo tak pakeksebentar buat
betulin tugasku yang keliru. Ini kalo gak percaya. Lihat ini, lihat!”
(menyodorkan laptop kepada Didi)
“ Wes toh. Sudah diam! (nada
tinggi). Wes toh le, ndak usah pinjam – pinjam laptop lagi sama mbakyu mu.
Nanti kalo ayah sama ibuk udah punya uang, Insya’Allah dibelikan. Wes pokoknya
kamu ndak usah pinjam laptop atau apa – apa dari mbakyu mu.”
“Ya Allah, ini lo tak pakek buat
benerin tugas buk. Lagian ini udah selesai. Ini lo dek”
“Moh,
gak mau. Akulo dibelikan ibuk sama ayah sendiri kok.” (menjulurkan lidah kepada
kakaknya)
“Ora
usah pinjam mbakyu mu laptop le. Janji kok ndak ditepati. Kasihan toh adike
nunggu dari tadi siang.” Grundel Ibu.
Gumaman
Ibu terdengar oleh kedua telinga Nina. Sontak Nina pun merasa geram, sedih,
jengkel, semua perasaan bercampur jadi satu.
“Ya
gini ini nggak enaknya jadi kakak, nggak enaknya lawan anak kecil. Dikit –
dikit ngambek, dikit – dikit diaduin, atau bla bla bla bla. Ini tadi laptop kan
Cuma aku pakek bentar, buat benerin tugas mameeeennnnn. Gitu udah salah. Salah
salah salah. Ini semua gara – gara Didi. Dasar Didi dodoooooooooooollllllllll,
Argh!”